Kamis, 28 April 2011

Bukan Buat Perfeksionis

Kalo kita liat di TV, kayaknya hidup di luar negeri itu enak, nyaman, rapih, bersih, dan yang enak-enak lah. Pokoknya lebih nyaman lah. Kereta jarang terlambat, mobil-mobil teratur, ya keliatannya lebih rapih daripada di Indonesia.


Ya emang tiap negara punya kelebihan kekurangan masing-masing. Tiap kelebihan-kekurangan inilah yang bikin penduduknya merasa nyaman tinggal di negaranya masing-masing.


Okeh, balik ke cerita. Tapi menurut saya sih, tinggal di negara yang segala sesuatunya nyaman kayak yang disebutin di atas, itu nggak enak loh. Orang-orangnya jadi dingin. Nggak bisa telat dikit aja. Telat dikit, marah.


Makanya, saya mikir gini: Indonesia bukan tempat tinggal yang cocok buat orang-orang yang perfeksionis atau sejenisnya. Yaa tau sendiri lah gimana keadaan negara kita. Orang luar negeri pengen tinggal di Indonesia karena keramahan dan kehangatan orang-orangnya. Coba aja, liat orang-orang yang ngantri bis, ternyata bisnya terlambat. Ada nggak yang ngeluh? Jarang kan? Kalo pada ngeluh pun, nggak dibesar-besarin kan? Jadi pada dibawa seneng aja, ya kan?


Coba liat di warung kopi atau warteg. Orang-orang yang makan disitu pada sambil ngobrol-ngobrol. Saya sendiri sih ngeliatnya seneng. Ternyata bangsa kita lebih kaya dari yang kita pikir. Ya kehangatan orang-orangnya juga termasuk kekayaan bangsa kan?


Atau liat dipinggir jalan. Kalo kita nyasar, orang-orang siap bantuin nunjukin jalan buat kita. Malah bukannya nggak mungkin, cuma dari bertegur sapa bisa jadi temenan.


Yang jelas, jangan menilai suatu negara cuma dari fasilitasnya aja. Mungkin Indonesia kalah kalo cuma liat dari fasilitasnya. Tapi juga dari orang-orangnya.


Jangan juga mengaitkan kekayaan budaya Indonesia cuma dengan angklung, reog, gamelan, dll. Itu kesenian tradisional namanya. Coba berpikir lebih luas, dan kita akan sadar sesuatu. Indonesia lebih kaya dari yang kita pikir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar