Selasa, 20 Desember 2011

Membaca Emosi dalam Sebuah Tweet

Di Twitter kita bisa temuin bermacam-macam orang dengan bermacam-macam tweet. Ada tweet lucu, ada tweet menggembirakan, ada tweet marah, ada tweet galau, ada tweet sedih, ada tweet menghebohkan, ada tweet menginspirasi, macem-macem.

Nah, yang dibahas disini adalah tweet marah atau sakit hati. Ciri-ciri tweet yang bener-bener marah. Semua yang dibahas disini cuma hasil pengamatan saya, mungkin ada yang beda dari kenyataannya. Tapi barangkali berguna juga, simak ya!

Pertama, tanda baca dan besar-kecilnya huruf lebih mewakili emosi daripada emoticon dan hashtag. Seringkali begitu. Kalo nemu tweet marah tapi ada emoticon atau hashtag, kemungkinan besar marahnya nggak serius, cuma bercanda. Kalaupun ada tweet yang marahnya serius dan mengandung emoticon atau hashtag, itu jarang banget.

Tweet yang marah ada mention ke orang yang jadi tujuan kemarahan. Marahnya orang Twitter itu biasanya berupa sindiran. Jadi nggak nge-mention langsung ke orangnya. Kecuali kalo orangnya emang berani frontal, bukannya nggak mungkin dia nge-mention orang yang dimarahinnya langsung, terang-terangan.

Beberapa orang, begitu dapet satu masalah, Twitter langsung jadi korbannya. Langsung. Intinya, beberapa orang buka Twitter cuma buat marah-marah. Kalo dia nggak ngetwit selama beberapa jam (sesuai kebiasaannya) dan begitu ngetwit langsung marah, kemungkinan itu lagi marah beneran.

Kalo kita lagi mentionan sama seseorang dan kita nge-mention dengan kalimat yang relatif "pedes", lalu orang itu nggak ngebales tweet "pedes" itu atau cuma ngebales dengan "oh" dsj., ada dua kemungkinan. Pertama, dia sengaja pengen bikin kita panik. Kedua, dia beneran sakit hati sama tweet itu. Watch out...

Pernah nemuin ciri-ciri ini di tweet temen-temen kita? Jangan usik orang itu. Mungkin dia lagi bener-bener sakit hati karena seseorang atau sesuatu. Berhati-hatilah...

Jumat, 16 Desember 2011

Main Jempol, Redefined.

Ada yang pernah main jempol, atau tepok mati? *saya nggak yakin sama nama dua permainan ini* Permainan tangan yang cukup populer di kalangan pelajar. Nggak perlu benda yang aneh-aneh buat permainan ini. Cukup refleks yang cepat, sepasang tangan, dan seorang atau beberapa orang teman. Nah, kalo mau sesuatu yang baru, cobain deh game yang satu ini *sebetulnya dua*.

Game ini dikembangin dengan bahasa Python. Bentuknya cuma script sederhana, dan dibuat oleh seorang yang masih pemula di dunia programming Python. Jadi wajar lah kalo masih ada masalah-masalah kecil :)

Download game main jempol, klik disini. Download game tepok mati, klik disini. (total: <11KB)

Karena masih berbentuk script sederhana, jadi kalo mau dimainin harus instal Python-nya dulu (buat yang ini sebaiknya versi 3.1.1). Kalo ada yang nemu kesalahan-kesalahan, atau malah ngerti perbaikannya, atau mungkin cuma mau sekadar ngomentarin aja, sudilah kiranya kolom komentar dibawah ini diisi. Matur nuwun. #padahalbukanorangJawa

Selasa, 13 Desember 2011

What I've Learned from AYSF: Unity in Diversity

AYSF ini pesertanya dari berbagai negara, dari 3 benua. Ada yang asalnya dari Indonesia *jelas*, ada yang dateng dari Filipina, ada yang dari Amerika, ada yang dari Australia, Cina, Vietnam, Brunei, dll. Tapi tetep sebagian besar peserta asalnya dari Thailand itu sendiri, sebagai tuan rumah. Suku dan bahasanya juga beragam. Ada yang orang Melayu, ada orang Sunda, ada orang Siam, ada orang Tionghoa, ada orang Aborigin, dll. Agama pun beragam. Ada orang Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dll.

Tapi di AYSF ini, kita dipersatukan. Kita dituntut buat bekerja dalam sebuah tim di tengah keberagaman yang ada. Mungkin ini salahsatu tujuan utama AYSF, mengajarkan arti persatuan, kebersamaan, dan kerjasama tim di tengah perbedaan. Walau harus satu kelompok dengan orang-orang dari negara, suku bangsa, agama dan bahasa yang berbeda, tapi dengan bersatu, akhirnya pekerjaan bisa selesai dengan baik. Sebagaimana semboyan negara Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, dan semboyan negara Amerika, E Pluribus Unum yang intinya mengajarkan persatuan dalam keberagaman.

Semoga bacaan ini menyadarkan siapapun yang masih belum bisa menerima keanekaragaman yang ada di Indonesia...

Minggu, 11 Desember 2011

Memahami Bahasa Komputer

Sama kayak manusia, komputer juga punya bahasa. Sebetulnya waktu kita ngetik dokumen, browsing, main game, copy-paste file, atau nyala-matiin komputer, semuanya disusun dari bahasa komputer. Misalnya, coba klik ini: http://www.google.co.id. Setelah ngeklik link itu, kita akan dibawa ke website Google. Kenapa bisa begitu? Karena dibalik link itu ada bahasa yang memberi perintah kepada browser untuk membawa kita ke website Google.

Buat operasi dasar aja ada bahasanya, jadi kalo mau bikin program atau website harus ngerti bahasanya. Bahasa  buat memprogram komputer ada banyak. Kalo buat website, dasarnya HTML. Tapi kalo buat website bagus, nggak cukup HTML. Ada Javascript atau VBScript buat pemroses di browsernya, ada juga PHP, ASP, Django, dll. buat pemroses di servernya. Kalo buat bikin software atau program, pilihan bahasanya lebih banyak. Ada C, C++, Pascal, BASIC, Python, Visual Basic, Matlab, Haskell, dll.

Buat ngerti bahasa pemrograman, nggak jauh beda sama memahami bahasa manusia. Gampangnya, biasanya kalo kita belajar bahasa manusia kan harus tau vocabularies/kosakatanya dulu, baru grammar/tata bahasanya.. Bahasa pemrograman juga begitu. Saya ambil contoh, bahasa Python *soalnya emang cuma ini bahasa yang saya ngerti*.

Dalam Python, kosakata-kosakata ini disebutnya keyword *kalo bahasa lain saya nggak tau*. Keyword Python ada banyak, ada print, if, elif, else, def, class, from, import, as, dll. Masing-masing keyword ada fungsinya sendiri. Misalnya, keyword print itu fungsinya buat nampilin tulisan. Keyword if fungsinya sebagai statement yang conditional. dll.

Kalo udah belajar kosakatanya, lanjut ke belajar tata bahasanya. Biasanya tata bahasa pemrograman disebutnya syntax/sintaks. Misalnya, keyword print di Python 3.x itu syntax-nya begini:
print("[tulisan yang mau ditampilin]")
Kalo keyword if, syntax-nya begini:
if [condition]:
    [event]
Soal ini, tata bahasa pemrograman nggak boleh salah. Kalo salah, ya error. Programnya nggak bisa jalan.

Nah kalo udah ngerti kosakata sama tata bahasanya, tinggal diterapin. Disini, kita coba buat nampilin tulisan "Hello world!" pake bahasa Python. Kita udah tau keyword yang tepat buat nampilin tulisan, yaitu print. Kita juga udah tau syntax-nya. Jadi beginilah bahasanya kalo mau nampilin tulisan "Hello world!":
print("Hello world!")

Ya singkatnya, begitulah cara gampang memahami bahasa komputer. Nggak jauh beda sama bahasa manusia. Kenali kosakatanya, baru pahami tata bahasanya. Kalo ada yang salah-salah, bolehlah isi kolom komentar di bawah ini dengan perbaikannya. Saya juga masih belajar soal programming ini. Sekian, wassalam.

Sabtu, 10 Desember 2011

Maklumat 002

Maaf nih, udah beberapa hari blog ini hampa postingan. Soalnya saya ada UAS di sekolah, jadi nggak ada waktu buat ngisi blog. Sekian.

Oh iya. Denger-denger kabarnya dari tv, dari http://langitselatan.com, dari Stellarium, dari seseorang di Facebook juga, malem ini mau ada gerhana bulan total. Puncaknya sekitar jam setengah 10 malem (WIB). Semoga langit malem ini cerah. Jangan lewatin fenomena alam yang satu ini ya, apalagi fotografer. Jarang-jarang loh, ada gerhana bulan total.

Sabtu, 03 Desember 2011

Did Bush Hide The Facts?

No, he didn't. If he did, maybe those facts wouldn't be as we thought. #sokinggris #blepotan

Mungkin beberapa pengguna Windows 3.1 sampai xp udah tau soal ini. Kalo kita ngetik "bush hid the facts" (tanpa tanda kutip) di Notepad, di-save, terus kita buka lagi file itu, tulisannya berubah jadi tulisan aksara Cina. Tulisannya begini: 畂桳栠摩琠敨映捡獴. Di beberapa komputer, jadi kotak-kotak. Mungkin karena nggak bisa munculin aksara Cina. Kenapa bisa begitu?

Orang-orang yang percaya teori-teori konspirasi mungkin udah mikir aneh-aneh soal ini. Bisa jadi ada yang mikir, ada konspirasi antara Microsoft sama pemerintah Amerika. Padahal sebetulnya nggak begitu. Jadi setelah saya browse di berbagai website dan forum, ada sejenis bug di Windows 3.1 sampai xp. Makanya, kalo dicoba di versi Windows setelah xp, tulisannya normal.

Yang jadi masalah itu bukan kalimat "bush hid the facts"-nya, tapi pola kalimatnya. Perhatiin deh, jumlah hurufnya: bush(4) hid(3) the(3) facts(5). Pola jumlah hurufnya yang jadi masalah. Coba aja ketik kalimat lain yang polanya sama, 4-3-3-5. Misalnya "boat car cat dogs" atau "jazz pop rap swing" atau yang lain. Hasilnya pasti sama.

Sekarang misterinya terungkap. Saatnya bilang