Sabtu, 17 September 2011

"...A-Y-S-F! Yeay!..."

Wah! Sepekan yang waktu itu bener-bener sepekan yang menyenangkan! Jadi gini. Dari tanggal 20-26 Agustus kemaren itu, 22 orang siswa dari Indonesia ikut sebuah acara sejenis science camp. Nama acaranya 4th AYSF (APEC Youth Science Festival) yang diadain NSTDA (National Science and Technology Development Agency, semacem LIPI-nya Thailand). Alhamdulillah, saya termasuk di antara 22 orang itu. :D

Pesertanya banyak, dari berbagai negara APEC (+ Macau). Ada dari Brunei, Malaysia, Vietnam, Hongkong, Cina, Australia, Amerika, dan banyak lagi. Paling banyak itu peserta dari Thailand, hampir setengahnya dari seluruh peserta.

Tempat kegiatannya di Thailand Science Park, komplek riset dan pusatnya NSTDA. Lebih tepatnya di Sirindhorn Science Home, salahsatu gedung riset di TSP. Tapi beberapa kegiatan diadain di luar TSP.
Peserta dari Indonesia
3rd floor of SSH, at night
Di sana kegiatannya ya sejenis science camp atau workshop. Ada science camp tentang Biodiversity (keanekaragaman hayati), Atomic Energy (energi atom), Local Wisdom on Water Lily and Banana (kearifan lokal tentang teratai dan pisang), Fish Robot (robot ikan), Water Rocket (roket air), Bioluminescence (perpendaran makhluk hidup), Origami, dan Astronomical Voyage (astronomi).

Beberapa science camp diadain di luar TSP. Kayak science camp Origami, diadain di universitas Thammasat (nggak jauh dari TSP). Science camp Fish Robot, ada kegiatan berkunjung ke taman aquarium sejenis Sea World di pusat kota Bangkok. Science camp Biodiversity paling jauh, diadain di hutan Sakaerat -- sekitar 3 jam perjalanan dari TSP.

Ya nggak mungkin satu orang peserta ngikutin semua kegiatan itu dalam satu pekan. Jadi dari sekian ratus peserta ini, dibagi dalam 10 kelompok/track yang anggotanya sekitar 50 orang. Masing-masing track ngikutin 2 atau 3 kegiatan.

Saya dapet track 6. Track 6 ini dapet science camp tentang Water Rocket, Local Wisdom on Banana, sama Atomic Energy.

Sebelum mulai ke science camp, sesuai jadwalnya, hari Minggu itu ada acara pembukaan di BITEC *nggak tau kepanjangannya*. Ternyata acaranya meriah banget, nggak sesuai yang ada di pikiran saya.

Jujur aja, tadinya saya kira AYSF ini bukan acara serius. Ngeliat email-emailnya, pemberitahuannya, websitenya, dari situ aja saya udah bisa nebak, AYSF ini pasti bukan acara serius. Tapi ternyata tebakan itu salah banget. Acara pembukaannya aja meriah banget. Ada penampilan kesenian daerahnya. Ada bincang-bincang dengan para ilmuwan. Malah ada juga robot yang katanya sih, dibuat khusus buat acara ini. Pokoknya bener-bener disiapin serius deh.
Codename: Munkaew

Penampilan kesenian daerah
Seriusnya nggak cuma keliatan di acara pembukaan. Jadi, AYSF ini punya tim jurnalisnya sendiri. Punya koran sama TV sendiri. Tapi jelas, cuma diedarin di lingkungan peserta aja, nggak keluar-keluar. Tim jurnalisnya juga dipilih dari beberapa orang peserta. Wah, nggak kebayang ribetnya dan padetnya kegiatan mereka.

Setelah pembukaan, siangnya berkunjung ke pameran sains. Ada banyak yang dipamerin. Mulai dari biografi tokoh, eksperimen kimia, sampe ada teater film 4D tentang lingkungan.

Sulaman dari rambut
Sampah semua...
Ada teater 4D juga

Kegiatan serunya baru dimulai hari Senin...

Nggak nyesel deh dapet track 6. Senin, hari pertama science camp, kita semua di track 6 bikin roket air. Siangnya diluncurin. Wah, ternyata sorenya ada pengumuman pemenang. Jadi ternyata di peluncuran itu ada lombanya. Yang roketnya mendarat paling mendekati target, menang.

Ooo tentang roket saya jangan ditanya lagi. Tentu saja, kalah. *heheheh*

Sayang banget, roketnya nggak kebawa ke Indonesia. Waktu itu lagi solat di musola di convention center, lupa dibawa ke asrama... :'( #berkabung #prayforroket

Okelah, daripada galau terus, roket itu lupain ajalah. Move on itu lebih baik, walaupun nggak segampang ngomongnya... #halah


Lecture by Mr. Pitan Singhasaneh

Lift off!
My rocket, take care of yourself, dude... :'(
Hari kedua, ada science camp tentang local wisdom on banana. Disini kita belajar segala tentang pisang. Mulai dari asal-usulnya, persebarannya, sebutan-sebutannya, bentuk-bentuknya, sampe ke anatomi, morfologi, sama gen-gennya segala. Malah di luar ruangan materi, ada perkenalan makanan khas Thailand dari pisang. Ada juga belajar bikin sejenis keranjang kecil dari batang pisang, katanya sih buat ritual tradisional sejenis melarung sesajen ke sungai gitu. Tapi saya nggak ikut belajar bikin keranjang itu.

Bagian materi emang agak bikin bosen, soalnya berbentuk presentasi. Kita semua dengerin. Yang seru itu siangnya. Kita disuruh bikin sistem penyaringan tumpahan minyak dari air laut, manfaatin sebatang pohon pisang *sebetulnya katanya tanaman pisang itu nggak termasuk pohon*. Ya jadilah kita semua manfaatin serat batang pisang buat nyaring minyaknya.

Sorenya, ada lomba lagi. Lomba nyaring air tercemar (disini pake minuman soda sama minyak goreng) pake penyaring yang udah dibuat. Yang minyaknya paling sedikit lolos saringan, menang. Saringan dari kelompk saya juga jangan ditanya lagi. Sudah tentu, kalah. *heheheh*

Iya, minyak yang lolos dari saringan buatan kelompok saya banyak. Banyak banget. Ya jadilah kalah.

#FYI: Jadi ternyata serat dari batang pisang itu bisa dipake sebagai saringan buat nyaring air laut yang tercemar tumpahan minyak. Hasil saringannya pun lebih baik daripada serat buatan. Dan yang jelas, batang pisang jauh lebih murah daripada serat buatan. Subhanallah yah, semuanya udah lengkap di alam. Tinggal gimana kita manfaatinnya.

Oh iya, di science camp ini kita semua disuruh ngarang sebuah tarian pisang, plus lagunya. Banana dance. Bagian ini nggak usah dibahas lah ya. Agak gimanaa gitu ngebahasnya. #abaikan #lanjut

Materi tentang pisang. Segala tentang pisang.
Belajar bikin keranjang kecil
Penyaring minyak kelompok saya
Science camp terakhir, tentang nuklir. Ini science camp terlama di track 6, sampe 2 hari. Di science camp ini juga, track 6 digabung sama track 9. Soalnya kebetulan jadwalnya sama. Di hari pertama, ada materi tentang nuklir. Tentang pengertiannya, atom-atomnya, keselamatan kerja, sampe bahan radioaktif di sekitar lingkungan kita.

Jujur aja, waktu itu saya ngantuk. Ngantuk banget. Jadi, yaa sudahlah.

Tapi tapi yang laen juga banyak yang tidur kok. Jadi nggak sendirian. #pembelaan

#FYI: Eh tapi ternyata ada satu bahan radioaktif yang bahaya banget loh. Yang bikin lebih mengerikan, bahan itu ada di sekitar lingkungan kita. Kalo terhirup, bisa menyebabkan kematian. Nama bahan itu adalah Radon-222, berbentuk gas. Tapi soal darimana datangnya, asal-usul bahan itu, saya nggak inget betul. Kan tidur. #bukakartu

Setelah materi itu, ada sebuah eksperimen. Sebelum science camp dimulai, semua peserta dibagi dalam beberapa kelompok. Tiap-tiap kelompok dikasih satu set peralatan eksperimen. Tujuan eksperimennya, buat ngeliat jejak-jejak partikel alpha dari Thorium.

Semoga Thorium yang terhirup aman yahh.. *heheheh* #iseng #carimati

Siangnya, ada walk rally. Kayak keliling-keliling ke tiap pos, dan di tiap pos ada gamenya. Disini ada lima game.

Ada game ngeluarin bola pingpong dari pipa yang bolong-bolong, diisi air sampe bolanya keluar. Ini belajar tentang pengorbanan. Emang bener sih, orang yang kerja dengan bahan radioaktif kadang-kadang sampe harus ngorbanin nyawanya, kayak yang pernah terjadi di Fukushima, Jepang.

Ada game nyari sumber radiasi yang tersembunyi. Pake alat pelacak sama bahan radioaktif beneran. BENERAN. #donttrythisathome

Ada game ngedeteksi kadar radiasi dari bahan radioaktif, buat nentuin waktu kerja paling lama. Ini lebih ke belajar tentang keselamatan kerja dengan bahan radioaktif. Ini juga pake alat pendeteksi sama bahan radioaktif beneran.

Ada game mindahin botol ke tempat yang udah ditentuin, pake karet sama tali yang dipasang di pinggang. Kalo ini jelas, tentang kekompakan.

Dan yang kelima, game mindahin bola ke ember, pake sumpit. Kalo ini belajar tentang perisai radiasi. #FYI: Partikel alpha, perisainya cukup pake kertas. Partikel beta, perisainya kayu. Partikel gamma, (kalo nggak salah) perisainya timbal atau alumunium(, lupa yang mana).

Science camp di hari itu cuma segitu.

Materi tentang pengenalan energi atom
Percobaan pengamatan jejak partikel alpha
Walk rally
Oke, lanjut ke hari kedua science camp nuklir.

Hari kedua cuma disuruh bikin model kota nuklir. Atomic society. Bikinnya dari bahan-bahan yang juga udah disediain. Ada tisu, tusuk gigi, kancing, stik es krim, dll. Banyak lah pokoknya. Pagi mulai dibikin, siang dipresentasiin. Terakhir, semuanya ngecap tangannya di kain putih besar. Pertanyaan yang belom kejawab sampe sekarang, dimana kain putih itu dipajang?

Our atomic society
Track 6 and 9
Itu semua, 3 science camp itu, baru kegiatan pagi-siang-sorenya. Malemnya ada lagi. Semua peserta ngumpul di convention center. Malem pertama, hari Senin, ada materi tentang "melihat ke masa depan". Kira-kira begitulah isi materinya. Kita dan lingkungan kita, 20 tahun dari sekarang. Semua peserta dibagi dalma kelompok-kelompok berdasarkan meja tempat duduk. Tiap kelompok bikin dua gambar tentang visi masa depan, 20 tahun dari sekarang. Ada yang gambar lingkungan udah rusak, ada yang gambar cita-citanya, banyak deh pokoknya.

Tapi saya sendiri heran deh. Kenapa kalo disuruh ngebayangin masa depan, kebanyakan orang mikir lingkungan yang udah rusak? Nggak mesti gitu juga kali. Jangan pesimis duluan dengan pikiran, lingkungan pasti akan rusak.

Kalo menurut penglihatan saya sih, lingkungan emang agak rusak, tapi nggak rusak-rusak amat. Gedung-gedung padet di kota, sampah numpuk, alat transportasi massal juga makin maju, tapi hutan sama pohon-pohonan juga banyak. Tetep banyak, tapi di atap-atap gedung. Bukan di tanah. Jadi kayak hutan buatan di atas gedung. Artificial forest. Soalnya, manusia sadarnya telat, kota-kota keburu penuh gedung-gedung. Udah nggak ada lahan kosong. Ya jadilah nanemnya di atas gedung. Tapi itu cuma menurut saya, dan nggak saya gambar.

Credits: Dadan (ID), Adilah (BN), Affiqah (BN), Wen Qiang (BN) 
Lanjut.

Selasa malem, ada demo sains dalam masakan. Masak tom yam, kalo nggak salah. Kalo demo sains ini, emang keliatannya pada kurang merhatiin. Entah kurang menarik atau apalah.

Rabu malem, konser. Acaranya Music Night. Jadi siapapun yang mau tampil nyanyi atau main alat musik, silakan tampil. Wah, suasananya meriah banget. Pada nari-nari di depan panggung, udah kayak disko keliatannya. Sekali-kali laah, nyobain kehidupan orang hedonis... #eh #janganditiru #JANGAN

Australians! You rock!
Di Rabu malem ini juga, sebetulnya ada lomba ngasih nama buat robot yang ada di acara pembukaan. Usulan nama dari peserta ditampung, nanti di-voting sama peserta-peserta yang lain.

Kamis malem ada penampilan dari masing-masing negara peserta. Ada yang nampilin kesenian tradisionalnya, ada yang nampilin lagu kebangsaannya, ada yang nyanyi, nari-nari, permainan tradisional, ada juga yang lebih ke promosiin negaranya.

Thai traditional dance
Penampilan dari Malaysia. *salam damai dude*
Kalo dari Indonesia, kita nampilin tarian daerah, pake baju tradisional. Yang cowok pake baju koko, peci, sama sarung. Yang cewek pake kebaya sama kerudung. Kita nampilin 5 tarian daerah yang di-medley atau apalah itu namanya. Ditampilin satu-satu, digabung, Gitu lah pokoknya. Ada tarian dari Aceh, Batak, Betawi, Sunda, sama Papua. Diiringin lagu daerah masing-masing.

Waktu itu, reaksi penonton pada ikut nari. Loncat-loncat, walaupun sepi. Yaa soalnya waktu itu kita emang tampil di akhir-akhir. Bayangin coba, dapet urutan 18 (kalo nggak salah), baru tampil jam setengah 10an malem. Siapa yang masih mau nonton jam segitu?

Di Kamis malem ini ada pengumuman hasil voting usulan nama buat robot yang ada di acara pembukaan itu. Dari 10 nama yang di-voting, nama yang menang adalah Kaw Tom Mad, kalo nggak salah. Wah ternyata hadiahnya 15.000 Baht! Sekitar Rp4,5jt. Agak nyesel juga sih waktu itu nggak ikut...

Kegiatan malem cuma sampe hari Kamis. Soalnya upacara penutupannya aja Jumat siang.

Paginya sebelum penutupan, ada pameran sains dari peserta. Ada yang nampilin model, ada yang nampilin poster. Ada yang nampilin model teropong sederhana sama model sirkulasi udara panas sederhana. Posternya, ada yang nampilin poster tentang mumi, tentang nuklir, sama alat pendeteksi gempa (semuanya dari Indonesia).

Yang model sirkulasi udara panas sederhana itu punya saya. Ide buat bikin model ini saya dapet dari sebuah buku tentang berbagai percobaan sains. Sayang banget, cuma sedikit pengunjungnya... *heheheh*

Tapi emang sebetulnya awalnya model itu dilarang sama petugasnya. Soalnya waktu itu di dalem ruangan. Nggak boleh nyalain api. Model ini emang harus pake api. Namanya juga udara panas. Akhirnya setelah minta dengan memelas-melas *halah*, dibolehin lah model itu. Tapi apinya cuma boleh dinyalain sebentar.

Kiri: punya @ayaurum | Kanan: punya saya
Posternya *mbak* Anas, salahsatu yang paling rame
Setelah pameran itu, baru acara penutupan. Ada presentasi kesan dan pesan dari wakil masing-masing science camp. Ada penampilan pemain seruling (flute, sebetulnya). Entah siapa dia. Tapi kayaknya dia orang terkenal di Thailand, soalnya peserta-peserta dari Thailand keliatan antusias. Ada penampilan dari seorang pianis tuna netra. Walaupun punya kekurangan, tapi main pianonya bagus loh. Nggak meleset. Hebat yah.

Nah, paling terakhir nih, nyanyi lagu Auld Lang Syne dalam berbagai bahasa. Yang tampil di atas panggung guru-guru pendampingnya. Semua peserta murid nyanyi di bawah panggung. Sambil melambaikan tangan, berpegang tangan, bersatu di tengah perbedaan, yang justru membuat dunia ini lebih ber... #cukup

Mungkin ada yang belom tau, belom pernah denger, atau pernah denger tapi nggak tau yang didengernya itu lagu Auld Lang Syne. Pernah nonton Mr. Bean, episode malem tahun baru? Waktu Mr. Bean sama temen-temennya pegangan tangan terus nyanyi, nah yang dinyanyiin itu judul lagunya Auld Lang Syne.

Wah, di acara penutupan ini ada yang sampe nangis. Berpisah sama temen-temen baru, gimana nggak sedih coba? Tapi yang namanya pertemuan, pasti ada perpisahan.

Dude, don't be sad. We will always have Twitter in our pocket, and eternal flame of friendship in our heart. Because friendship is beyond space and time. And one more thing: i'm sorry if my English isn't very good. #nyehhh #perusak

Flute and piano
Singing Auld Lang Syne
"E Pluribus Unum"
Di sekolah, ada beberapa orang yang nanyain. Selama ikut AYSF itu dimana tidurnya. Kita tidur di asrama Sirindhorn Science Home.

Asrama disini hampir kayak hotel. Mewah.

Ya tapi semewah-mewahnya asrama juga tetep aja satu kamar bareng-bareng. Satu kamar isinya 6 orang. Waktu iti saya kebagian kamar nomer 708, bareng @sulrasyid, @Rafi_Ramadhan, @Alimfsch, @fajilaulia, sama Glenn. *glenn nggak punya twitter sih*

Wah, di kamar 708 rame. Seru. Kadang baru pada tidur jam 12 malem, jam 1, padahal besoknya harus bangun pagi buat sahur dan kegiatan seharian yang padet banget. *heheheh*

Tapi tidur (kelewat) malemnya bermanfaat. Kita ngadain diskusi, ngobrol bareng. Temanya random. Ada yang lagi ngomongin sesuatu, yang lain ikutan, jadilah diobrolin bareng. Makasih ya buat bang @fajilaulia yang udah berbagi ilmunya.

Di kamar ini, kita ngalamin banyak kejadian. Mulai dari koper kekunci *makasih buat @rafi_ramadhan yang udah bukain*, ada yang sakit, ngobrol bareng, dikerjain *heheheh*, banyak deh. I miss those moments...

SSH itu keamanannya ketat. Mau pake WiFi aja harus daftar dulu. Mau naik lift juga harus punya kartu keamanan.

Waktu itu pernah saya sampe nggak bisa balik ke kamar habis sahur, gara-gara nggak punya kartunya. Lift yang kebuka cuma lift ke asrama nomer ganjil, asrama cewek. Udah mondar-mandir nyari jalan, nggak ada. Tadinya mau lewat tangga darurat kebakaran, tapi ya takutnya ada pemicu alarm kebakaran. Ya udahlah, akhirnya jam 6 baru bisa balik ke kamar.

Kegiatan di AYSF ini padet. Padet banget. Sampe-sampe jadwal solat bener-bener berubah. Dzuhur sama Ashar di-jama' di waktu break siang. Kalo nggak di-jama' nggak bakal ada waktu buat solat Ashar di sorenya. Solat Maghrib sama Isya juga di-jama' di waktu Isya, soalnya di waktu Maghrib ada kegiatan sampe malem di convention center, yang tadi udah disebutin.

Mau tau juga tentang Thailand dan orang-orangnya? Okelah, saya ceritain sedikit.

Thailand itu iklimnya tropis. Sama kayak Indonesia. Tapi, siangnya Thailand itu panas banget. Lebih panas daripada di sini. Siangnya juga lebih panjang. Jam 5 sore di Thailand, kayak masih jam setengah 4 sore di Indonesia. Waktu buka puasa juga lebih lama, sekitar 45 menit lebih lama daripada Indonesia. Padahal waktu sahurnya cuma beda 5 menitan... #cobaan

Hari Jumat setelah acara penutupan, kita semua mampir ke Bangkok, buat beli oleh-oleh. Wah, ternyata sepadet-padetnya Jakarta, Bangkok masih lebih lagi. Dari tanah, mau ngeliat ke langit bebas aja susah. Kehalang gedung-gedung tinggi yang posisinya rapet-rapetan. Kesimpulannya: Jakarta masih lengang.

Tapi semacet-macetnya Bangkok, masih lebih macet Jakarta. Itu yang saya liat. Kalo mau tau lebih pastinya, tanya aja ke anggota track yang ada science camp Fish Robot, yang ngalamin macetnya langsung. Di Bangkok udah ada jaringan monorail otomatis. Tanpa masinis, tanpa penjaga loket. Jakarta kapaaan...!!? #suaraRakyat

Orang-orangnya? Kalo dari fisik sih, nggak jauh beda sama orang Indonesia, apalagi mukanya. Jadi kayak peralihan bangsa Melayu ke bangsa Cina. Agak nyampur sama Cina. Tapi orang sana lebih menjunjung norma yang berlaku disana.

Di buku panduan AYSF, ada bagian tentang norma dan kebiasaan orang Thailand. Salahsatunya, teriak-teriak itu nggak sopan disana, walaupun teriaknya buat manggil seseorang. Dan ternyata bener. Waktu itu kita ke mall, dan nggak ada orang teriak-teriak. Di pasar juga nggak ada pedagang yang teriak-teriak.

Semoga orang-orang Indonesia bisa bercermin dari kebiasaan orang sana yah...

Oke, mungkin cuma segitu yang bisa saya ceritain disini. Nggak mungkin lah, di blog semuanya diceritain secara rinci serinci-rincinya rinci.

Dari AYSF ini, saya belajar banyak hal. Hal-hal yang mungkin jarang saya dapetin. Di kegiatan ini, kita diajarin tentang persatuan. Dengan bersatu, semua hal yang susah bisa jadi lebih gampang. Jujur aja, saya nggak hafal nama-nama semua anggota track 6. Tapi karena kita bersatu, akhirnya semua kegiatan bisa kita jalanin dengan lancar dan hasil yang baik.

Kerjasama tim dan kekompakan juga penting. Kalo nggak kompak dalam kerjasama tim, bisa amburadul hasil kerjanya. Inti dari semuanya adalah persatuan.

Saya juga belajar tentang keberanian dan tanggung jawab. Tentang persahabatan, dan pentingnya sikap saling menghargai di dalam keberagaman.

For everyone, don't let the farewell ceremony on that Friday ends our friendship. Jangan sampai persahabatan kita cuma sampai di upacara penutupan di hari Jumat itu. We shall always have the eternal flame of friendship, in our heart.

Sekian, wassalam.

Oh wait, a few more line for you:

"One clap!"
x
"Two claps!"
xx
"Three claps!"
xxx
"One set!"
xx-xxx-xx-xx-x
"Two sets!"
xx-xxx-xx-xx-x-xx-xxx-xx-xx-x
"AYSF clap! Are you ready!? Go!"
xx-xxx-xx-xx-"A!"-xx-xxx-xx-xx-"Y!"-xx-xxx-xx-xx-"S!"-xx-xxx-xx-xx-"F!"-xx-xxx-xx-xx-x-"A-Y-S-F! Yeay!"

Bwahahahah...!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar