Senin, 13 Februari 2012

Hati-hati di Jalan

Naik pesawat, pilotnya nyabu. Naik kereta, sering anjlok. Naik angkot, "dimacem-macemin". Naik kapal, sering kelelep. Naik bis, dicopet. Jalan kaki, ditabrak. Gitu kata orang-orang. Nggak salah juga sih.

Coba aja liat berita-berita di tv. Sejak taun baru udah banyak berita orang ditabrak mobil. Dari yang di Tugu Tani Jakarta, di Makassar, Toraja, sampe yang terakhir di Cisarua. Nggak tanggung-tanggung. Yang di Jakarta itu yang ditabrak sampe 12 orang, yang 9 meninggal *eh bener kan sembilan ya*. Yang di Cisarua jauh lebih parah. >50 orang jadi korban, yang 14 tewas.

Terus gimana ini? Jalanan jadi nggak aman. Walau sebetulnya menurut Undang-undang, keselamatan pejalan kaki lebih diutamakan *eh betul kan ya*, ada ribuan mobil dimana-mana yang siap nabrak kita dan belasan orang di sekitar kita sewaktu-waktu. Duh, gawat ini...

Tapi tetep aja, sebagai pejalan kaki juga harus hati-hati. Jangan begitu tau mau ketabrak mobil malah teriak histeris sambil meluk tas atau boneka atau benda yang lagi dibawa, padahal mobilnya masih 50 meter di depan. Jangan lebay kayak sinetron ah. Terus juga kalo jalan ya di pinggir, jangan terlalu ke tengah. Di trotoar kalo bisa mah. Kalo ngerasa jalannya udah bener tapi masih ketabrak juga, ya udahlah. Siapa lagi yang mesti disalahin kalo bukan sopirnya? Tapi emang takdirnya udah gitu kali...

Tapi soal peristiwa mobil nabrak orang yang baru-baru itu, mungkin ada 4 kemungkinan:
- kesadaran keselamatan berlalu-lintas masyarakat mulai menurun
- kesadaran kewaspadaan para pejalan kaki juga menurun
- pengawasan polisi yang kurang
- ada sekelompok orang yang punya konspirasi besar buat... ah sudahlah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar