Jumat, 23 Maret 2012

Kalo Lady Gaga Kenapa?

Jadi gini, akhir-akhir ini timeline lagi rame nih sama @ladygaga yang mau konser di Jakarta beberapa bulan lagi *lupa bulan apa*. Ramenya bukan tentang tiketnya yang ludes dalam beberapa jam walau harganya mahal banget, tapi tentang wacana MUI mau mengharamkan @ladygaga. Loh!?

Begitulah kata ketua MUI. Emang sih selama ini gayanya @ladygaga selalu, yaa bisa dibilang seronok lah ya. Baik konser maupun kesehariannya. Jadi mungkin itulah yang bikin ketua MUI berpendapat begitu. Apalagi ditambah sentimen anti-Barat, berita-berita, sama spekulasi-spekulasi yang beredar di masyarakat kita tentang Amerika yang katanya punya misi buat menghancurkan moral generasi muda Islam di Indonesia.

Yang jadi masalah gini. Yang diharamin itu @ladygaga-nya. Manusianya. Aneh kan, manusia diharamin?

[PERHATIAN] Sebelum lanjut baca maaf nih, #nooffense lah ya. Nggak ada maksud apa-apa kok, cuma pengen bagi-bagi pendapat aja. Kalo masih ada yang ngerasa tersinggung sama bacaan di bawah, mending nggak usah lanjut baca. Daripada emosi nantinya. Satu lagi, paragraf-paragraf di bawah ini isinya pendapat saya semua. Pendapat.

#dearketuaMUI tapi gini pak, ini menurut saya ya pak, ya itu tadi, aneh aja manusia diharamin. Emang sih, di surat at-Taubah ayat 28 dibilang kalo orang musyrik (a.k.a. non-muslim) itu hukumnya najis. Dan berhubung @ladygaga itu non-muslim, berarti dia najis. Tapi apakah setiap yang najis itu haram?

Anjing itu haram dimakan. Tapi nyentuhnya nggak haram kan? Cuma najis. Malah dibolehin melihara anjing sebagai penjaga gudang.

Darah, yang udah keluar dari tubuh manusia atau hewan, hukumnya haram dimakan. Tapi "cuma" najis kalo disentuh atau kena baju. Kalo setiap yang najis jadi haram, gimana dong jadinya donor darah? Dokter yang ngebedah pasiennya juga main-main darah kan?

Orang Yahudi itu non-muslim. Tapi sama Rasulullah, mereka dibolehin tinggal di kota Madinah. Malah di Piagam Madinah mereka dapet hak perlindungan dan kewajiban saling melindungi. Islam juga nggak ngelarang umatnya buat bergaul sama orang non-muslim, asal masih dalam batas-batas tertentu.

Kesimpulan: nggak setiap yang najis itu haram.

Lagian juga masa bikin fatwa melibatkan sentimen? Menetapkan fatwa itu kan mestinya jangan melibatkan ego, sentimen, dsb. yang buruk-buruk.

Jadi soal @ladygaga, jangan diharamin manusianya. Menurut saya sih, yang mestinya dipertimbangkan itu gayanya, bukan manusianya. Ya kita tau sendiri lah, gimana gayanya @ladygaga. Seronok seronok gimana gitu. Bahkan di negara yang muslimnya nggak banyak-banyak amat, gaya konser @ladygaga jadi kontroversi. Lagian kan udah jelas banyak dalil yang mendukung. Jadi ya mestinya yang dipertimbangkan itu gayanya, bukan manusianya.

Ya begitulah pendapat saya. Barangkali kalo ada orang MUI yang baca, bisa jadi bahan pertimbangan. Kalo ada yang salah-salah, bolehlah tulis perbaikannya di kolom komentar. Sekian, wassalam.

1 komentar:

  1. "Lagian juga masa bikin fatwa melibatkan sentimen? Menetapkan fatwa itu kan mestinya jangan melibatkan ego, sentimen, dsb. yang buruk-buruk."

    Aneh ya kedengerannya. gak etis kalo hanya mengandalkan rasa tanpa mikirin lebih matang lagi keputusan atau omongan yang dilontarkan. Jadi, masih bisa di "percaya" kah MUI? hmm...

    BalasHapus